Banyak hal yang aku alami di kota
perantauan ini. Baik yang senang maupun yang mengundang air mata. Tak mudah
melewati itu semua sendiri, tetapi sekarang ada sedikit penopang tubuhku di
saat lelah ku rasa. Aku menemukanmu.
Lembut, bersahaja, tatapan matamu
yang teduh. Sungguh aku tak kuasa menatapnya. Pancaran pesona yang terlihat
dari keprbadianmu, tak kuasa ku bercerita. Alunan syahdu nasihatmu, terdengar
syahdu di usung gelora kalbu. Sungguh aku rindu padamu.
Tapi apa daya, tangan tak kuasa
menggenggam erat tanganmu, bibir tak kuasa mengucap kata janganlah pergi
menjauh. Bisakah waktu berhenti sejenak kala itu? Tak bisa sayang, waktu akan
terus berjalan sebagaimana mestinya. Kita belum saatnya untuk bersama, ucapmu
kala senja. Tunggulah masa itu akan tiba jua..
Meski sekarang aku tak bisa
melakukan apapun yang aku mau terhadapmu, tapi aku kan tunggu sampai engkau
halal untukku. Ya, kapanpun waktunya. Ya Allah, jauhkanlah kami dari sesuatu yang
tak Engkau sukai. Biarkanlah kami bersama berlandaskan cinta dan Ridho-Mu. Kami
tak ingin jauh ke lubang kenistaan, di bawah dekapan nafsu semata. Kami ingin
surga-Mu.
Biarkan suatu saat nanti dari bibirku
terucap, aku benar-benar menemukanmu dan aku milikmu ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar