Pages

Selasa, 04 Agustus 2015

Harap Kala Senja Menjelma



Banyak hal yang aku alami di kota perantauan ini. Baik yang senang maupun yang mengundang air mata. Tak mudah melewati itu semua sendiri, tetapi sekarang ada sedikit penopang tubuhku di saat lelah ku rasa. Aku menemukanmu.

Lembut, bersahaja, tatapan matamu yang teduh. Sungguh aku tak kuasa menatapnya. Pancaran pesona yang terlihat dari keprbadianmu, tak kuasa ku bercerita. Alunan syahdu nasihatmu, terdengar syahdu di usung gelora kalbu. Sungguh aku rindu padamu.

Tapi apa daya, tangan tak kuasa menggenggam erat tanganmu, bibir tak kuasa mengucap kata janganlah pergi menjauh. Bisakah waktu berhenti sejenak kala itu? Tak bisa sayang, waktu akan terus berjalan sebagaimana mestinya. Kita belum saatnya untuk bersama, ucapmu kala senja. Tunggulah masa itu akan tiba jua..

Meski sekarang aku tak bisa melakukan apapun yang aku mau terhadapmu, tapi aku kan tunggu sampai engkau halal untukku. Ya, kapanpun waktunya. Ya Allah, jauhkanlah kami dari sesuatu yang tak Engkau sukai. Biarkanlah kami bersama berlandaskan cinta dan Ridho-Mu. Kami tak ingin jauh ke lubang kenistaan, di bawah dekapan nafsu semata. Kami ingin surga-Mu.

Biarkan suatu saat nanti dari bibirku terucap, aku benar-benar menemukanmu dan aku milikmu ..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar